METODE PEMECAHAN MASALAH PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

MAKALAH TENTANG METODE PEMECAHAN MASALAH PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


BAB I
PENDAHULUAN

 A.    Latar Belakang
     Pada era globalisasi seperti saat ini, persaingan global semakin menjadi-jadi. Hanya negara-negara dengan sumber daya manusia berkualitas yang mampu bertahan. Negara yang memiliki masyarakat kritis dan mampu menciptakan inovasi yang akan menjadi raja. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi negara berkembang dengan keterbatasan jumlah sumber daya manusia berkualitas seperti Indonesia saat ini. Mereka harus mengembangkan pola pikir masyarakat menjadi pola pikir yang kritis dan kreatif dalam menciptakan inovasi untuk memecahkan masalah masalah global akibat dari globalisasi.     Pengembangan pola pikir tersebut dapat dibiasakan melalui pendidikan, khususnya pendidikan anak usia dini karena masa tersebut merupakan golden age. Golden age adalah usia 0-6 tahun yang menjadi masa sangat penting dalam pertumbuhan seseorang. Pada masa itu, anak mulai mengenal lingkungannya dan mampu menyerap apa yang diberikan kepadanya dengan lebih maksimal. Selain itu, golden age juga merupakan masa dimana perkembangan otak mencapai puncaknya. Sehingga sangatlah baik melatih anak untuk berpikir kritis, kreatif dan inovatif pada usia tersebut.
     Salah satu cara untuk mengembangkan pola pikir kritis, kreatif dan inovatif adalah dengan menerapkan metode pemecahan masalah pada pendidikan anak usia dini. Melalui metode tersebut diharapkan terbentuknya pola pikir kritis, kreatif dan inovatif yang nantinya dapat menjadi pencetus solusi solusi untuk masalah global.B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakng diatas, dapat diajukan pokok permasalahan sebagai berikut:1.      Apa yang dimaksud metode pemecahan masalah pada pendidikan anak usia dini?2.      Apa kelebihan dari metode pemecahan masalah pada anak usia dini?3.      Bagaimana penerapan metode pemecahan masalah untuk pendidikan anak usia dini?4.      Apa saja Games/Permainan yang dapat menunjang pembelajaran dengan metode pemecahan masalah?BAB IIPEMBAHASAN A.    Pengertian metode pemecahan masalah pada pendidikan anak usia dini            Ali Muhtadi, dosen Program Studi Teknologi Pendidikan FIP UNY, dalam jurnalnya yang berjudul “Metode Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kesiapan Sekolah Pada Program Pendidikan Anak Pra-sekolah” mengemukakan bahwa kegiatan pemecahan masalah pada dasarnya merupakan salah satu variasi dari metode penemuan terbimbing. Dalam jurnal tersebut menyebutkan Harlan (1988) dan Hendrick (1997) dalam Masitoh, dkk. (2005) mengemukakan bahwa pada kegiatan ini anak-anak terlibat secara aktif dalam kegiatan perencanaan, peramalan, pembuatan keputusan, mengamati hasil tindakannya, sedang guru lebih bertindak sebagai fasilitator yang membimbing dan mengarahkan anak dalam melakukan kegiatan pemecahan masalah secara lebih baik.
            Masalah-masalah yang digunakan dalam metode ini dapat direncanakan oleh guru atau muncul secara alami. Metode ini terpusat pada pengumpulan dan pengamatan informasi sehingga anak dapat menyimpulkan langkah-langkah yang harus mereka ambil untuk menyelesaikan sebuah permasalahan. Selain itu, pada metode ini anak juga dilatih untuk dapat mengambil keputusan dan mengevaluasi keputusan mereka dalam penyelesaian sebuah masalah.
            Dalam jurnal tersebut juga dijelaskan bahwa proses pemecahan masalah adalah sama untuk setiap domain kurikulum. Secara umum para ahli mengemukakan langkah-langkah pemecahan masalah adalah sebagai berikut: (1) anak dibawa untuk menyadari masalah, (2) anak diarahkan untuk dapat merumuskan masalah dengan baik, (3) Anak didorong untuk mengumpulkan data yang relevan diantaranya bisa melalui eksperimen, (4) Berdasarkan data yang dikumpulkan anak diajak untuk menentukan hipotesis mana yang diterima dan mana yang ditolak dan dijadikan dasar penyimpulan. Dan (5) anak didorong untuk menentukan pilihan penyelesaian masalah.
 
B.     Kelebihan metode pemecahan masalah pada pendidikan anak usia dini
         
Metode pemecahan masalah memiliki kelebihan sebagai berikut:
1.
      Metode ini lebih relevan dengan kehidupan nyata, khususnya dalam dunia kerja nantinya.
2.
      Melalui metode pemecahan masalah anak menjadi lebih peka terhadap masalah masalah yang ada di sekitarnya dengan cara mengamati dan mengumpulkan informasi.
3.
      Metode pemecahan masalah dapat merangsang anak untuk berpikir kritis dan kreatif dalam menentukan langkah-langkah menyelesaikan suatu masalah.
4.      Melalui metode ini anak akan terbiasa menentukan sendiri langkah-langkah yang akan ia ambil ketika terjadi suatu masalah. Maka dari itu, metode ini akan menciptakan sumber daya manusia yang mampu memberikan solusi terhadap permasalah global sehingga tercipta negara yang mampu bertahan pada era globalisasi. C.    Penerapan metode pemecahan masalah pada pendidikan anak usia dini            Banyak ahli yang menjelaskan bentuk penerapan metode pemecahan masalah.John Dewey, seorang ahli pendidikan berkebangsaan Amerika, menjelaskan 6 langkah metode pembelajaran pemecahan masalah, yaitu:1.      Merumuskan masalah, yaitu langkah siswa menentukan masalah yang akan dipecahkan.2.      Menganalisis masalah, yaitu langkah siswa meninjau masalah secara kritis dari berbagai sudut pandang.3.      Merumuskan hipotesis, yaitu langkah siswa merumuskan berbagai kemungkinan pemecahan sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.4.      Mengumpulkan data, yaitu langkah siswa mencari dan menggambarkan informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah.5.      Pengujian hipotesis, yaitu langkah siswa mengambil atau merumuskan kesimpulan sesuai dengan penerimaan dan penolakan hipotesis yang diajukan.6.      Merumuskan rekomendasi pemecahan masalah, yaaitu langkah siswa menggambarkan rekomendasi yang dapat dilakukan sesuai rumusan hasil pengajuan hipotesis dan rumusan kesimpulan. (Ade, dkk., 2013)             Menurut Ali Muhtadi, beberapa contoh masalah yang dapat dijadikan sebagai bahan pemecahan masalah bagi anak, antara lain: a) masalah gerakan (berapa cara yang dapat kamu gunakan dari ujung A sampai ke ujung B?); b) masalah diskusi (apa yang terjadi jika kita sering membuang sampah di sungai?); dan c) masalah strategi (strategi apa yang kamu perlukan untuk bermain ular tangga?).
            Berikut merupakan contoh penerapan metode pemecahan masalah pada pendidikan anak usia dini. Ibu Ririn menggunakan congkak sebagai media pembelajaran. Langkah pertama yang diambil Ibu Ririn adalah menjelaskan cara bermain dari congkak tersebut kepada anak didiknya. Kemudian beliau memberikan kesempatan kepada anak didiknya untuk memikirkan strategi supaya dapat memenangkan permainan tersebut. Pada saat itulah terjadi proses berpikir 
pemecahan masalah.
D.    Games penunjang pembelajaran
            Salah satu media penunjang pembelajaran PAUD yang mengandung unsur problem solving yaitu dengan bermain permainan (games). Beberapa contoh games yang dapat diterapkan adalah sebagai berikut:
1.
      Permainan Telur Pecah
a.
       Cara membuat:
      Terbuat dari kertas karton/manila putih yang dibentuk lingkaran dan bagian tengahnya dibuat pola zig-zag kemudian gunting menurut polanya. Pada perbagian diberi gambar yang ditempelkan sedangkan potongan yang lain diberi tulisan/keterangan dari kata bendanya.b.
      Cara bermain:
      Anak didik diminta untuk mencocokkan antara potongan satu dengan potongan yang lain atau menjodohkan antara tulisan pada potongan satu dengan gambar yang sesuai pada potongan yang kedua sehingga membentuk pola yang berkaitan.2.
      Roda Karet
a.
       Cara membuat:
            Bentuk lingkaran dengan menggunakan stereoform/gabus, tempelkan angka di bagian tengah gabus dengan lem/selotip. Kemudian iris bagian pinggir gabus sesuai angka yang telah di pasang.b.
      Cara bermain:
            Anak didik diminta untuk menghubungkan karet gelang ke pinggir gabus  sejumlah bilangan yang tertera pada tengah gabus. Sehingga akan terlihat indah dan singkron antara angka yang tertera dengan jumlah karet yang terpasang pada pinggir gabus.3.
      Stik Asik
a.
       Cara membuat:
      Yang perlu disiapkan adalah kertas karton, stik es krim yg sudah dicat, plastik bening/transparant, benang  jahit, potongan kertas asturo, potongan kertas yang telah ditulis penjumlahan/pengurangan angka. Kemudian lubangi karton dan plastik, rekatkan keduanya dengan menggunakan benang.b.
      Cara bermain:
      Anak didik diminta untuk memaasukkan potongan kertas asturo warna ke dalam karton. Setelah itu masukkan stik es krim sesuai dengan warna asturo yang sebelumnya dimasukkan. Dengan stik asik ini, anak bisa belajar konsep sama dan konsep berhitung.
4.       Memasukkan pasak ke lubang-lubang
a.       Cara membuat:
Siapkan pasak dan papan pasak yang sudah dilubangi.
b.      Cara bermain:
        Memasukkan pasak ke lubang-lubang pada pasak , kemudian bisa menghitung dan menderetkan biji-biji pasak menurut kehendak masinh-masing anak sesuai kekreatifan anak.
 Semua permainan pada dasarnya mengandung unsur pemecahan masalah ( Problem Solving ) dan berorientasi pada penemuan solusi dan pencapaian sasaran. Selain itu, juga dapat dijadikan bahan penyiapan rencana untuk perubahan dan pengembangan individu. Pada akhirnya, hal ini benar-benar dapat memberikan kontribusi yang positif untuk tujuan-tujuan yang hendak dicapai. 
 BAB III
PENUTUP SimpulanMetode pemecahan masalah pada pendidikan anak usia dini merupakan variasi dari metode penemuan terbimbing mengenai langkah-langkah yang harus diambil untuk menyelesaikan sebuah permasalahan. Dengan metode pemecahan masalah yang relevan terhadap kehidupan nyata, anak dapat menjadi lebih peka terhadap masalah-masalah di sekitarnya. Metode pemecahan masalah dapat merangsang anak untuk berpikir kritis dan kreatif dalam menentukan langkah-langkah menyelesaikan suatu masalah sehingga mereka dapat menentukan langkah-langkah yang harus titempuh untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Masalah-masalah yang dihadapi anak usia dini adalah masalah gerakan, diskusi dan strategi. Metode pemecahan masalah yang dapat diterapkan untuk merangsang anak agar dapat memecahkan permasalahanya adalah dengan sebuah permainan. Permainan yang menyenangkan dan dapat merangsang kreatifitas anak usia dini contohnya p
ermainan telur pecah, roda karet, stik asik, dan memasukkan pasak ke lubang-lubang.
 
              
DAFTAR PUSTAKA Ade,dkk. 2013.  Modul PLPG Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta. Ali Muhtadi. Metode Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kesiapan Sekolah Pada Program Pendidikan Anak Prasekolah.Redaksi Mini Dra.Rosei,A.Prianto.M.Psi.2003.Perilaku Anak Usia Dini Kasus dan Pemecahannya.Jakarta:Familia Jenis-jenis permainan anak usia dini dalam website: http://www.pestalozzi-indonesia.com/content/view/24/2 pada hari Minggu 27 Oktober2013 pukul 17.15 WIB
 Purwastuti,L Andriani, Ariefa Efianingrum.Mei 2010.Model Pendidikan Berwawasan Kebangsaan Bagi Anak Usia DIni Sebagai Sarana Integrasi Bangsa.Jurnal Kependidikan.
 Volume 40, Nomor 1, Mei 2010, hal. 99118.lembaga Penelitian UNY. http://journal.uny.ac.id/index.php/jk 



Komentar

Postingan Populer