Peran Pemuda
Pendahuluan
Peran pemuda dalam setiap episode sejarah kehidupan suatu bangsa
telah terbukti nyata. Sejarah telah mencatat dengan
tinta emas peran pemuda dalam proses perubahan suatu bangsa. Bukan hanya
sejarah bangsa modern namun bangsa-bangsa atau kaum terdahulu pun tidak
terlepas dari kontribusi pemuda di dalamnya.
Kitab suci Al Qur’an telah mengabadikan kisah pemuda Ibrahim yang
berani memberontak dan bertindak revolusioner untuk memperbaiki tatanan sistem
masyarakat yang sudah rusak. Kisah Ash-habul Kahfi (para pemuda penghuni gua)
adalah bukti nyata bahwa pemuda selalu punya peran dalam merubah kondisi suatu
bangsa yang tertindas oleh kesewenang-wenangan penguasa. Selain itu, para nabi
dan rasul adalah contoh teladan peran pemuda dalam merubah suatu bangsa. Nabi
Muhammad SAW berhasil merubah kondisi bukan hanya suatu bangsa tapi hampir separuh dunia.
Pemuda memang identik dengan perubahan. Karakteristik
pemuda digambarkan dalam Al Qur’an sebagai seseorang yang berani, pantang
mundur dan memiliki standar moral yang tinggi. Selain itu, pemuda memiliki
semangat tinggi, berfikir kritis dan terbebas dari beban sejarah pada masanya.
Oleh
karena itu, pemuda adalah pelopor perubahan dimanapun berada. Peran pemuda
adalah penentu sejarah perjalanan suatu bangsa. Sejarah Indonesia telah
membuktikan peran pemuda tersebut. Namun kita tidak bisa selalu melihat ke
belakang karena jalan yang akan dilalui ada di depan mata. Pertanyaannya
sekarang adalah apa dan bagaimana kontribusi pemuda untuk masa depan Indonesia.
Peran pemuda dalam sejarah Indonesia
Periodisasi sejarah Indonesia modern memiliki keunikan
tersendiri. Pembagian periode sejarah berdasarkan waktu itu diwarnai oleh
gerakan pemuda di dalamnya. Sejarah Indonesia modern sering disebut berdasarkan
periode kebangkitan nasional 1908, sumpah pemuda 1928, proklamasi kemerdekaan
1945, bangkitnya orde baru 1966 dan dimulainya orde reformasi 1998.
Peran
pemuda dalam sejarah Indonesia sering disebut diawali oleh peristiwa
kebangkitan nasional tahun 1908. Walaupun demikian sebenarnya peran pemuda
telah diawali jauh sebelum itu. Hanya bentuk perannya yang berbeda. Sebelum
1908, para pemuda lebih banyak berperan dalam perjuangan secara fisik melawan
penjajah namun lebih bersifat sektoral dan tidak terorganisir dalam satu wadah
kesatuan.
Berdasarkan
sejarah, tonggak awal kebangkitan nasional disebutkan diawali dengan berdirinya
organisasi Budi Oetomo tahun 1908. Organisasi yang dimotori oleh para mahasiswa
Stovia sekolah kedokteran yang didirikan Belanda untuk anak priyayi Indonesia.
Namun, hal ini masih menjadi perdebatan karena organisasi Budi Oetomo tidak
bersifat nasional. Organisasi ini hanya ada di Jawa dan memang khusus diperuntukkan
untuk orang Jawa.
Kontroversi
sejarah tersebut tidak bisa menafikan bahwa sejak saat itu perjuangan pemuda
telah memasuki babak baru. Perjuangan melalui sarana organisasi telah dimulai.
Walaupun dimulai oleh organisasi yang bersifat kedaerahan, kesadaran untuk
menyatu dalam suatu bangsa sudah ada. Dipelopori oleh para mahasiswa yang
disekolahkan oleh Belanda dengan kebijakan politic etis.
Faham
nasionalisme mulai menyebar dan terwujud dalam peristiwa sumpah pemuda tahun 1928.
Peristiwa ini menandai adanya semangat untuk bersatu dan berjuang bersama dari
para pemuda yang berasal dari seluruh Indonesia. Semangat persatuan dan
perjuangan ini terus digelorakan oleh para pemuda hingga mencapai puncaknya
ketika proklamasi kemerdekaan dibacakan oleh Soekarno-Hatta.
Peristiwa
ini juga diawali dengan kenekatan para pemuda yang menculik Soekarno dan Hatta
ke Rengas-Dengklok. Tindakan ini diambil oleh para pemuda agar mereka mau
secepatnya mendeklarasikan kemerdekaan. Hal ini bertujuan agar kekalahan Jepang
tidak dimanfaatkan oleh Belanda untuk masuk kembali ke Indonesia.
Penculikan ini membawa hasil dengan dibacakannya
proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Momen bersejarah ini
menjadi tonggak penting dalam kehidupan bangsa Indonesia selanjutnya.
Kemerdekaan adalah hak segala bangsa tapi tanpa perjuangan para pemuda bisa
jadi kemerdekaan itu hanyalah angan-angan semata.
Perjalanan
sejarah bangsa ini mengalami hambatan untuk mencapai tujuan. Setelah proklamasi kemerdekaan, banyak kebijakan
Soekarno yang tidak sejalan dengan idealisme ketika masih berjuang. Perpecahan
dwitunggal Soekarno-Hatta akhirnya terjadi dan menandai kekacauan pemerintahan
orde lama selanjutnya. Kekacauan ini dimanfaatkan dengan baik oleh Partai
Komunis Indonesia (PKI) untuk mengambil alih kekuasaan.
Pemberontakan
PKI akhirnya berhasil digagalkan oleh angkatan bersenjata. Namun tanpa peran
pemuda dan organisasi masyarakat lainnya, tidak mungkin bagi Soeharto merebut
kekuasaan dari Soekarno. Pemuda yang dipelopori oleh mahasiswa saat itu terus
memaksa agar pemerintahan orde lama turun dari kursi kekuasaan. Peristiwa tahun
1966 ini menjadi titik awal pemerintahan orde baru dibawah kendali Soeharto
untuk berkuasa.
Peran
pemuda dalam mengawali berdirinya orde baru diibaratkan sebagai pendorong mobil
mogok. Ketika mobil itu sudah berjalan kembali maka para pendorong mobil itu
ditinggalkan. Kebijakan Soeharto justru melakukan represi ketat terhadap gerakan
mahasiswa. Aktifitas mereka dibatasi pada awal 1970-an hanya sebatas ruang
kuliah dengan NKK/BKK. Sementara itu, peran tentara semakin menggurita dalam
kehidupan bangsa melalui dwifungsi ABRI.
Pemerintahan
orde baru dibangun dengan fondasi ekonomi yang rapuh. Secara politik dan kasat
mata memang terlihat adanya kemajuan dalam kehidupan masyarakat. Perbaikan
kesejahteraan mulai tampak ke permukaan. Kemakmuran sudah dalam pelupuk mata
tapi sayang yang lebih dahulu merasakannya hanya kalangan tertentu dalam
lingkaran kekuasaan Soeharto.
Power tends to corrupt and absolute power, corrupt
absolutely. Itulah ungkapan yang tepat untuk
sepak terjang Soeharto ketika berkuasa. Kekuasaan absolut yang digenggamnya
membuat ia lupa diri. Asas kekeluargaan dalam ekonomi diartikan sebagai
mendahulukan kalangan keluarga sendiri untuk menikmati nikmatnya kue
kesejahteraan.
Pemerintahan
yang rapuh dan kropos suatu saat akan jatuh juga. Krisis moneter mengawali
kejatuhan pemerintahan orde baru. Selain itu, gelombang aksi mahasiswa yang
terus menggelora menjadi bagai deburan ombak yang tak pernah berhenti. Akhirnya
orde baru pun menyerah dan perpindahan kekuasaan pun terjadi. Mereka memang
menyerah tapi tidak kalah.
Orde
reformasi yang diawali pada tahun 1998 seperti mengulang sejarah tahun 1966.
Para pemuda yang berjuang untuk menggulingkan kekuasaan Soeharto kembali
ditinggalkan ketika pemerintahan orde reformasi mulai berjalan. Para pendukung
orde baru kembali masuk dalam lingkaran kekuasaan. Mereka memang tidak kalah
karena kelihaian dan kematangan politiknya mereka tetap berada dalam
singgasana. Bahkan hingga saat ini sebagian diantara mereka masih berada di
sana.
Peran pemuda dalam menentukan masa depan
bangsa
Saat ini sebagian pemuda Indonesia terjebak dalam
romantisme historis kegemilangan peran pemuda dalam sejarah bangsa. Peristiwa
atau momen bersejarah yang melibatkan pemuda di dalamnya diperingati dan
dijadikan bahan pembicaraan tanpa tahu harus melakukan apa. Sementara itu, sebagian
pemuda lainnya terjebak dalam kenikmatan surga dunia. Kemewahan, kesenangan,
pesta dan hura-hura menjadi keseharian mereka. Tanpa pernah peduli dengan
kondisi bangsa.
Pada saat
ini ketika alam demokrasi dan ruang kebebasan telah terbuka maka peran pemuda
akan berbeda dari sebelumnya. Peran untuk mengkritisi penguasa dan
memperhatikan rakyat jelata tetap harus dijalankan. Di sisi lain, peran untuk
masuk dalam kekuasaan dan menjadi penentu kebijakan jangan ditinggalkan. Sudah
saatnya pemuda berperan dalam proses pengambilan kebijakan yang akan menentukan
hitam putihnya sejarah bangsa ini.
Pemuda
harus menjadi aktor dalam proses pengambilan kebijakan. Menurut Birkland (2001) aktor dalam proses pengambilan kebijakan
terbagi dua kategori yaitu official dan unofficial actors. Official actors adalah mereka yang terlibat dalam
proses pengambilan kebijakan publik melalui status atau kewajiban
konstitusionalnya. Mereka memiliki kekuasaan untuk membuat dan menjalankan
kebijakan. Pihak yang termasuk dalam official
actors adalah
lembaga legislatif, eksekutif dan yudikatif.
Oleh
karena itu, pemuda saat ini harus masuk ke dalam lingkaran kekuasaan dengan
cara menjadi bagian dari ketiga lembaga tersebut. Sebagian aktifis pemuda telah
masuk dalam legislatif dengan cara membentuk partai politik sendiri atau masuk
melalui partai politik yang sudah ada sebelumnya. Contoh partai politik yang
didirikan oleh aktifis pemuda 1998 adalah Partai Keadilan Sejahtera. Mereka
meneruskan estafet perjuangan dengan cara masuk ke dalam kekuasaan melalui
lembaga legislatif.
Bukan hal
yang tak mungkin juga jika pemuda memasuki lembaga eksekutif. Bahkan jika perlu
menjadi presiden. Pemilihan presiden secara langsung menjadikan kesempatan
pemuda untuk memimpin bangsa ini adalah sebuah hal mungkin. Jika belum
memungkinkan untuk tahun 2009 ini, minimal anggota kabinet atau para menteri
yang nanti akan dipilih sebagian harus diisi oleh para aktifis pemuda.
Semantara
itu, unofficial actors adalah mereka yang berperan dalam
proses pengambilan kebijakan tanpa kewenangan atau tugas secara hukum sebagai
hak berpartisipasi dalam demokrasi. Mereka yang termasuk dalam unofficial actors adalah partai politik, kelompok
kepentingan (interest group), media massa, organisasi riset dan warga
negara sebagai individu. Peran mereka dalam pengambilan kebijakan lebih
bersifat tidak langsung.
Partai
politik selain sebagai sarana untuk mengantarkan anggotanya menjadi anggota
parlemen juga bisa memiliki peran lain. Peran lain yang dimiliki partai politik
adalah melalui gerakan non-parlemen. Gerakan ini bisa berupa pendidikan politik
kepada masyarakat, penggalangan opini massa hingga pengerahan massa melalui
demonstrasi. Gerakan non-parlemen ini dilakukan dengan tujuan untuk
mempengaruhi proses pengambilan kebijakan.
Peran media massa dalam perencanaan agenda dan mobilisasi
opini diungkapkan oleh Dye (2005). Media massa memiliki kekuatan
besar dalam mengarahkan agenda pengambilan kebijakan yang harus diambil oleh
pemerintah. Kekuatan media ini terletak dalam kemampuannya untuk melakukan
mobilisasi opini dengan cara mempengaruhi masyarakat melalui jaringan media
yang dimiliki. Mereka bisa menentukan apa yang layak untuk dibicarakan oleh
masyarakat atau menjadi opini umum serta isu apa yang masuk dalam keranjang
sampah.
Oleh
karena itu, pemuda harus memiliki peran yang besar dalam media massa. Peran
pemuda di bidang ini sangat penting agar mereka bisa mempengaruhi opini
masyarakat. Sudah saatnya pemuda menjadi penulis, reporter, jurnalis, redaksi
dan profesi lain di bidang media. Media massa harus dikuasai karena seperti
yang dikatakan Alvin Toffler “siapa yang menguasai informasi maka dia akan
menguasai dunia”.
Organisasi
riset atau lembaga penelitian juga menjadi bagian penting dalam proses
pengambilan kebijakan. Dye (2005) menyatakan
bahwa mereka berperan sebagai lembaga yang memformulasikan kebijakan yang akan
diambil pemerintah. Semua pemerintahan di dunia pasti memiliki lembaga
penelitian sebagai think tank. Hal ini
juga dilakukan pemerintahan orde baru dengan CSIS sebagai dapur pengolah
kebijakannya.
Pemuda
bisa berperan di sini dengan mendirikan lembaga penelitian yang bertugas untuk
menyiapkan konsep Indonesia baru. Konsep di bidang ekonomi, politik, pendidikan
dan bidang lainnya. Lembaga ini bisa menawarkan konsepnya kepada siapapun yang
akan menjadi pemimpin bangsa ini.
Kelompok
kepentingan atau interest
groups juga
memiliki peranan penting. Dye
(2005) menyebutkan
bahwa mereka bisa terlibat dalam memformulasikan kebijakan dan legitimasi
kebijakan itu sendiri. Kelompok ini bisa mempengaruhi proses pengambilan
kebijakan pemerintah melalui berbagai cara. Diantaranya yaitu direct lobbying kepada lembaga legislatif maupun eksekutif,
kampanye, proses litigasi melalui jalur hukum dengan cara class action terhadap kebijakan pemerintah dan mobilisasi
masyarakat dengan cara demonstrasi atau yang lainnya untuk mempengaruhi
pemerintah dan parlemen.
Bentuk
kelompok kepentingan ini biasanya berupa non government organization (NGO) atau lembaga swadaya masyarakat
(LSM). Para pemuda juga bisa memberikan kontribusi terhadap proses pengambilan
kebijakan dengan cara mendirikan LSM. Lembaga yang didirikan harus fokus dalam
bidang tertentu agar wilayah garapannya tidak terlalu luas. Kekuatan lembaga
ini adalah mereka bisa bebas bergerak tanpa sekat wilayah, budaya, agama dan
sebagainya.
Kontribusi
pemuda masa kini untuk kemajuan bangsa tidak hanya bisa dilakukan melalui satu
jalur saja. Banyak jalan menuju Roma, pepatah mengatakan seperti itu. Banyak
jalan untuk memberikan kontribusi bagi kemajuan bangsa. Kita tidak harus
semuanya bersaing untuk masuk dalam lingkaran kekuasaan melalui pemilihan
umum. Ada jalan lain yang bisa kita tempuh,
walaupun jalan tersebut mungkin sepi dari popularitas dan fasilitas.
Penutup
Pemuda
kapanpun dan dimanapun ia berada adalah harapan bagi bangsanya. Harapan untuk
perbaikan dan kemajuan ada di tangan mereka. Oleh karena itu, pemuda harus
memiliki idealisme yang tinggi untuk bisa menanggung beban yang diberikan di
pundaknya.
Peran
pemuda dalam setiap episode sejarah tentu berbeda. Skenario yang akan dimainkan
pasti tidak sama karena kebutuhannya pun sudah berbeda dari waktu sebelumnya.
Saat ini pemuda bisa menjadi bagian dari official actors dalam proses pengambilan kebijakan
dengan cara masuk dalam lingkaran kekuasaan melalui lembaga legislatif,
eksekutif dan yudikatif. Kontribusi pemuda juga bisa melalui unofficial actors dengan mempengaruhi kebijakan
pemerintah dari luar. Caranya dengan masuk dan berperan dalam partai politik,
media massa, kelompok kepentingan atau interest group, organisasi riset atau lembaga
penelitian.
Apapun
dan bagaimanapun kontribusi pemuda dibutuhkan oleh bangsa ini. Kita tidak bisa
menilai bahwa yang duduk dalam kekuasaan memiliki kontribusi yang lebih besar
daripada mereka yang aktif untuk memberdayakan masyarakat. Jabatan atau
kedudukan bukanlah tujuan. Ia hanyalah sarana untuk mencapai tujuan. Orang baik
adalah orang yang paling banyak memberikan manfaat kepada orang lain. Semoga kita menjadi
salah satunya.
Share this:
Komentar
Posting Komentar